Kanker payudara merupakan perubahan sel yang mengalami pertumbuhan tidak normal pada payudara. Peningkatan jumlah sel tak normal ini umumnya membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tidak semua tumor bersifat kanker. Tumor yang bersifat kanker disebut
tumor ganas, sedangkan yang bukan kanker disebut tumor jinak. Tumor jinak berbentuk gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong, sel tumor jinak tidak menyebar ke bagian lain pada tubuh penderita.
Penyakit kanker payudara terbilang penyakit kanker yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1 di antara 1000.
Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika Anda termasuk golongan yang beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya untuk lebih bersikap waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda. Berikut adalah 4
gejala kanker payudara yang patut diwaspadai untuk memperoleh diagnosis dan deteksi dini yang mampu meningkatkan kemungkinan sembuh dari penyakit ini.
Benjolan pada Payudara
Gejala awal yang timbul dari serangan kanker payudara umumnya adalah adanya benjolan-benjolan kecil yang tidak menimbulkan rasa sakit pada payudara. Benjolan tersebut semakin lama ukurannya akan semakin membesar. Benjolan kemudian akan terasa melekat dan menyebabkan perubahan pada kulit atau pada puting susu di payudara.
Eksema Puting Susu
Gejala lanjut yang timbul setelah adanya benjolan ialah terjadinya eksema puting susu. Eksema adalah retraksi atau tertariknya puting susu ke arah dalam. Eksema menyebabkan puting susu menjadi berwarna merah mudah hingga kecoklatan. Selanjutnya akan terjadi pembengkakan (oedema) pada puting sehingga kulit di sekitar puting terlihat seperti kulit jeruk, mengkerut, lalu timbulah ulkus (borok). Borok tersebut kemudian semakin lama akan membesar dan mendalam sehingga dapat merusak seluruh payudara. Borok ini sering menimbulkan bau busuk dan mudah berdarah dan bernanah terutama bila yang terserang adalah
ibu hamil dengan risiko
hipertensi pada masa awal kehamilan.
Pendarahan pada Puting Susu
Gejala yang ketiga ini adalah gejala yang menimbulkan rasa nyeri atau sakit pada penderita kanker payudara. Pendarahan pada puting susu biasanya baru timbul jika ukuran tumor sudah cukup besar, sudah tumbuh borok dipayudara, atau jika sudah muncul penyebaran sel kanker ke tulang-tulang. Pendarahan pada puting susu menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di aksila (ketiak), bengkak di lengan, dan metastasis sel kanker ke seluruh bagian tubuh.
Keluarnya Cairan Bening dari Puting Susu (Nipple Discharge)
Keluarnya cairan bening dari puting susu (nipple discharge) secara mendadak dan tidak normal merupakan gejala terakhir dari pengidapan penyakit kanker payudara. Cairan bening secara normal terjadi pada wanita hamil dan menyusui atau pada wanita pemakai pil KB. Apabila dari puting susu Anda keluar cairan bening encer dengan warna agak merah secara spontan dan terus menerus tanpa harus memijit, Anda sepatutnya segera memeriksakan hal tersebut ke Dokter. Ini tidak terlambat untuk segera diambil tindakan pengobatan secara medis.
Demikianlah 4
gejala kanker payudara yang patut diwaspadai, semoga dapat bermanfaat dan ingat kanker payudara dapat menyerang siapa saja. Apalagi bagi Anda wanita yang akrab dengan berbagai penyebab dan memiliki faktor risiko yang tinggi untuk teridap
kanker payudara.