Stadium penyakit kanker payudara adalah suatu kondisi dari hasil pemeriksaan dokter ketika mendiagnosis penyakit kanker yang menjangkiti pasiennya. Diagnosis dilakukan untuk mengetahui tingkat penyebaran sel kanker baik ke jaringan atau organ sekitar payudara ataupun penyebaran ke tempat-tempat lain. Stadium kanker tidak dikenal pada tumor jinak, karena hal ini hanya berlaku pada kanker atau tumor ganas yang bertempat di payudara. Untuk menentukan tingkat stadium, wajib dilakukan pemeriksaan secara klinis melalui berbagai teknik seperti histopatologi atau PA, USG, rontgen, dan bila dimungkinkan pemeriksaan dapat dilakukan dengan scintigrafi, CT scan, dan lain-lain.
Stadium penyakit kanker payudara dapat ditentukan melalui berbagai cara. Kendati demikian, saat ini metode yang paling banyak digunakan oleh para spesialis kanker adalah klasifikasi dengan sistem TNM. Sistem penentuan stadium penyakit kanker ini adalah satu-satunya sistem yang direkomendasikan oleh AJCC atau American Joint Committee on Cancer dan UICC atau International Union Against Cancer dari WHO (World Health Organization). Berikut dijelaskan secara lengkap mengenai sistem TNM yang digunakan untuk menentukan stadium
penyakit kanker payudara tersebut.
Sistem TNM sebagai Metode Penentuan Stadium Penyakit Kanker Payudara
TNM adalah akronim dari T yang berarti tumor size atau ukuran tumor, N yang berarti node atau kelenjar getah bening regional, dan M yang berarti metastasis (penyebaran). Penilaian faktor T, N, dan M diperlukan secara klinis untuk sebelum dilakukannya operasi, sesudah operasi, dan ketika pemeriksaan histopatologi.
Penilaian
stadium kanker payudara berdasarkan pada pengkategorian ukuran tumor (T), kelenjar getah bening (N), dan ada atau tidaknya metastasis (M) dapat dilihat pada uraian dibawah ini:
T (tumor size)
Pengkategorian ukuran tumor secara global mengikuti kaidah berikut
- T0: apabila tidak ditemukan tumor primer.
- T1: apabila ukuran tumor berdiameter < 2 cm.
- T2: apabila ukuran tumor berdiameter antara 2 sd 5 cm.
- T3: apabila ukuran tumor berdiameter > 5 cm.
- T4: apabila tumor sudah menyebar ke kulit, dinding dada, atau pada kedua-duanya. Penyebaran menimbulkan borok, bengkak, atau menyebabkan kulit payudara menjadi berwarna kemerahan. Penyebaran dapat ditunjukan pula dengan adanya benjolan kecil di kulit bagian luar tumor utama. Pada kategori ini ukuran tumor diabaikan.
N (node), kelenjar getah bening regional:
Pengkategorian node atau kelenjar getah bening secara global mengikuti kaidah berikut
- N0: tidak ada metastasis pada kelenjar getah bening regional sekitar ketiak.
- N1: ada metastasis ke kelenjar getah bening pada ketiak namun masih dapat digerakkan.
- N2: ada metastasis ke kelenjar getah bening pada ketiak sehingga sulit digerakkan.
- N3: ada metastasis ke kelenjar getah bening di atas tulang selangka (supraclavicula) atau di mammary interna di dekat tulang sternum.
M (metastasis), penyebaran jauh:
- Mx: metastasis belum dapat diketahui
- M0: tidak ada metastasis
- M1: terdapat metastasis
Setelah semua faktor T, N, dan M diperoleh, ketiga faktor tersebut lalu digabungkan dan akan diketahui pada stadium berapakah kanker payudara yang diderita seseorang mengikuti kaidah sebagai berikut:
- Stadium 0: T0-N0-M0
- Stadium 1: T1-N0-M0
- Stadium II A: T0-N1-M0/T1-N1-M0/T2-N0-M0
- Stadium II B: T2-N1-M0 / T3-N0-M0
- Stadium III A: T0-N2-M0/T1-N2-M0/T2-N2-M0/T3-N1-M0
- Stadium III B: T4-N0-M0/T4-N1-M0/T4-N2-M0
- Stadium III C: T apa saja-N3-M0
- Stadium IV: T apa saja-N apa saja-M1
Demikianlah pembahasan mengenai teknik penentuan
stadium penyakit kanker payudara yang biasa dilakukan oleh para ahli kanker. Pengetahuan tentang tingkat serangan melalui pengenalan stadium kanker sangat dibutuhkan untuk menentukan tindakan pengobatan yang akan diterapkan.