Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling ditakuti oleh sebagian besar wanita. Kendati demikian, penyakit ini dapat juga menyerang kaum adam dengan perbandingan 1:120.
Kanker payudara sesuai dengan faktanya merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui beberapa tindakan. Secara umum, tindakan pencegahan tersebut dikelompokan menjadi tiga strategi yaitu pencegahan lingkungan, pencegahan pejamu, dan pencegahan milestone. Hampir semua pakar penyakit (epidemiolog) berpendapat bahwa promosi kesehatan dan deteksi dini merupakan tindakan yang paling efektif bagi pencegahan hampir semua jenis penyakit tidak menular, termasuk kanker payudara.
Berikut 3 jenis
pencegahan kanker payudara yang dapat dilakukan sesuai dengan tiga strategi di atas yang meliputi pencegahan lingkungan (primer), pencegahan pejamu (sekunder), dan pencegahan milestone (tersier).
Pencegahan Kanker Payudara Primer
Pencegahan primer kanker payudara adalah dengan melakukan promosi kesehatan karena diterapkan pada mereka yang masih sehat. Pencegahan primer dilakukan melalui upaya preventif menghindarkan diri dari berbagai faktor risiko terpaparnya kanker payudara.. Pencegahan primer juga dapat dilakukan dengan tindakan berupa penerapan pola hidup sehat dan pemeriksaan payudara sendiri (pemeriksaan SADARI) yang dilakukan rutin. Pencegahan ini dapat memperkecil faktor risiko bagi Anda untuk terkena kanker payudara.
Pencegahan Kanker Payudara Sekunder
Pencegahan sekunder kanker payudara diterapkan pada mereka yang memiliki kecenderungan atau risiko terkena kanker payudara. Semua wanita yang memiliki siklus haid normal adalah orang-orang yang memiliki risiko terpapar kanker payudara. Deteksi dini merupakan bagian terpenting pada pencegahan sekunder kanker payudara. Salah satu metode deteksini dini adalah skrining melalui mammografi. Metode ini diklaim memiliki tingkat akurasi hingga 90%. Skrining dengan mammografi dapat dilakukan melalui beberapa pertimbangan yang antara lain:
- Cancer Risk Assessement Survey (CRAS) sangat dianjurkan pada wanita yang sudah berusia 40 tahun.
- Mammografi yang dilakukan setiap tahun pada wanita dengan faktor risiko yang sudah mendapat rujukan.
- Pada wanita normal mammografi dilakukan setiap 2 tahun hingga berusia 50 tahun.
Berdasarkan penelitiannya, Constanta dan Foster menyebutkan bahwa kematian akibat kanker payudara terjadi lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri (pemeriksaan SADARI) dibandingkan yang tidak. Kendati sensitivitas SADARI hanya 26%, bila dikombinasi dengan tindakan deteksi lain seperti mammografi, maka sensitivitasnya bisa menjadi 75%.
Pencegahan Kanker Payudara Tertier
Pencegahan tertier kanker payudara umumnya ditujukan pada mereka yang telah positif mengidap penyakit kanker payudara. Penanganan yang tepat sesuai dengan stadiumnya dapat meminimalisasi kecatatan dan meningkatkan harapan hidup si penderita. Pencegahan tertier penting untuk mencegah komplikasi penyakit pada si penderita. Pencegahan tertier juga bertujuan untuk menghindari sel-sel kanker bermetastastis ke organ tubuh lainnya.
Demikianlah
3 jenis pencegahan kanker payudara yang dapat kami sampaikan. Pencegahan adalah penting dan tentu lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan tindakan-tindakan
pengobatan.